Oleh: Hendy Kurniawan, M.Pd.
الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.
Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah Subhanahu wata’ala,
Marilah kita bersyukur atas segala nikmat dari Allah Subhanahu Wata’ala, kemudian bershalawat kepada Nabiyulloh Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Selanjutnya marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat.
Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Terdapat kisah dari Syaikh Abdul Qadir Al Jailany yang saat itu hendak pergi ke Baghdad, untuk menuntut ilmu-ilmu agama. Beliau berangkat dari kota Makkah. Di tengah perjalanan, gerombolan perampok menghadang dan menguras harta perbekalan milik rombongan. Beliau ditanya apa yang dia miliki. Dengan jujur, beliau menjawab bahwa dirinya membawa uang sebanyak 40 Dinar yang ditaruh di bawah ketiaknya.
Karena belum percaya, si perampok membawanya kepada pimpinan mereka. Di saat itu, beliau ditanya sekali lagi, “Apa yang kamu miliki?” Jawaban Syaikh Abdul Qadir sama. Mendengar jawaban yang apa adanya, si pemimpin perampok bertanya, “Apa yang membuatmu berkata jujur?” Syaikh Abdul Qadir menjelaskan, “Sebelum berangkat ibuku berpesan kepadaku untuk bersikap jujur. Pesan ibuku ini selalu terngiang dan terasa dekat denganku. Dan aku tidak berani mengkhianatinya.”
Mendengar jawaban Syaikh Abdul Qadir, pemimpin perampok tiba-tiba menyobek bajunya dan berteriak keras, “Kamu takut mengkhianati ibumu. Sementara selama ini aku tidak takut mengkhianati Allah. Sekarang aku bertobat kepada Allah lewat dirimu dan kamu adalah pimpinan kami dalam bertobat.” Setelah itu, pimpinan perampok memerintahkan anak buahnya untuk mengembalikan hasil rampokan kepada rombongan Syaikh Abdul Qadir.
Kisah Syaikh Abdul Qadir Al Jailany ini memberi pesan yang sangat jelas bahwa kejujuran, akan membawa kepada keselamatan dan kebahagiaan. Sebaliknya, kebohongan akan mendatangkan kecelakaan dan kesengsaraan.
Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Kisah beliau membuktikan bahwa kejujuran tidak hanya menjadi jalan keselamatan bagi diri beliau dan rombongannya, tapi bahkan menjadi jalan taubat para perampok. Oleh karena itu, pantas jika dibalik sikap jujur ada penghargaan.
Keutamaan akhlak seseorang yang memiliki sifat jujur:
Pertama, memperoleh ketenangan jiwa. Kejujuran itu menentramkan dan ketentraman jiwa akan menjadikan hidup kita penuh kebahagiaan. Inilah dambaan setiap insan. Adapun dusta merusak ketenangan jiwa sehingga membuat diri merasa gelisah dan resah. Rasulullah ﷺ bersabda :
الْإِثْمُ مَا حَاكَ فِي صَدْرِكَ وَكَرِهْتَ أَنْ يَطَّلِعَ عَلَيْهِ النَّاسُ
“Dosa adalah sesuatu yang mengganjal dalam hatimu dan kamu tidak suka jika orang lain mengetahuinya.” (HR. Muslim)
Kedua, memperoleh keberkahan hidup. Kiat memperoleh keberkahan adalah berlaku benar dan jujur. Dengan keberkahan, sesuatu yang nilainya kecil akan memiliki manfaat yang besar bagi banyak orang. Umur yang pendek atau waktu yang singkat dalam kehidupan, jika ada berkah di dalamnya, maka akan memberi manfaat kebaikan yang banyak. Rasulullah ﷺ bersabda :
اَلْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Penjual dan pembeli masing-masing memiliki hak pilih (khiyar) selama keduanya belum berpisah. Bila keduanya berlaku jujur dan saling terus terang, maka keduanya akan memperoleh keberkahan dalam transaksi tersebut. Sebaliknya, bila keduanya berlaku dusta dan saling menutup-nutupi, niscaya akan hilanglah keberkahan pada transaksi mereka berdua.” (HR. Bukhari-Muslim)
Ketiga, memperoleh keselamatan. Hakikat keselamatan adalah segala sesuatu yang mampu mengantarkan kita meraih surga Allah. Salah satu usaha yang wajib kita tunaikan adalah bersikap jujur meski terkadang sikap ini tidak disukai oleh sekelompok pendusta bahkan berusaha mencelakakan diri kita. Namun, kejujuran tetap akan menjadi jalan keselamatan di dunia sampai akhirat.
Keempat, tercatat sebagai ahli kebenaran. Kita akan bersama orang-orang yang benar jika kita menjalankan prinsip kebenaran dalam kehidupan. Rasulullah ﷺ bersabda :
عَلَـيْكُمْ بِـالصِّدْقِ فَاِنَّ الصِّدْقَ يَـهْدِى اِلىَ اْلبِرِّ وَ اْلبِرُّ يَـهْدِي اِلىَ اْلجَنَّةِ، وَ مَا يَزَالُ الـرَّجُلُ يَصْدُقُ وَ يَـتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْـتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيـْقًا
“Wajib atasmu berlaku jujur, karena kejujuran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan memilih kejujuran akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.” (HR. Bukhari)
Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Kelima, terhindar dari kemunafikan. Salah satu ciri munafik adalah berdusta. Tentu tidak ada dari kita yang ingin digolongkan dalam kelompok semacam ini. Jika kita bersikap jujur, Insya Allah, kita akan terhindar dari kemunafikan atau dikelompokkan bersama mereka. Rasulullah ﷺ bersabda :
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik ada tiga: apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji ia mengingkari, dan bila dipercaya ia khianat.” (HR. Bukhari)
Demikianlah khutbah Jumat pada kesempatan yang indah ini. Mari kita hiasi diri kita dengan sifat mulia salah satunya jujur. Kita tebarkan manfaat kepada saudara kita sesama muslim yang kita jumpai. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk kebenaran dan kejujuran bagi kita semua, dan kita semua selamat di dunia sampai di akhirat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِيْنُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِيْنُ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ،
فَأُوْصِيْنِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ،
إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِي يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ أَنْتَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ،
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا، اللّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اللّهُمَّ أَمِتْنَا عَلَى الْإِسْلَامِ وَالْإِيْمَانِ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا، رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاةَ
25 Januari 2025 , 292x Views
25 Januari 2025 , 79x Views
25 Januari 2025 , 42x Views
Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ...
26 Januari 2024 , 208105x Views
Khutbah Pertama إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ...
09 Februari 2024 , 139841x Views
Naskah khutbah Jumat ini mengajak kita untuk merenungkan makna dibalik...
04 Juni 2021 , 30187x Views