SMP Islam Islam Al Azhar 26 Yogyakarta, Membangun Jiwa Wirausaha Sejak Dini



SLEMAN - Siapkan mental wirausaha sejak dini, itulah tema yang diangkat dalam talkshow kewirausahaan yang diikuti oleh murid kelas 7 SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta pada Selasa (5/11/24) di Student Center Kampus Al Azhar Yogyakarta. 

Hadir sebagai pembicara Ir HM Nur Zubaidi MM mewakili generasi X sekaligus pemilik usaha resto yang tersebar di berbagai kota besar di Jawa, serta M Hiranirafi Fakih sebagai generasi Z yang memiliki bisnis dibidang food and beverage. 

Talkshow antar generasi ini memberikan pemahaman tentang seluk beluk wirausaha dalam sudut pandang yang berbeda serta memberikan inspirasi sekaligus menyiapkan mental berwirausaha bagi siswa SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta. 

Pak Edi, sapaan akrab dari narasumber pertama menceritakan tentang kisah jatuh bangun perjalanannya dalam menjalankan bisnis hingga akhirnya kini telah memiliki kurang lebih 1.500 karyawan. Memulai bisnis sejak 27 tahun yang lalu, Ir HM Nur Zubaidi MM mengawali perjalannya dengan bekerja di sebuah perusahaan yang kemudian banting setir menjadi pengusaha di bidang pertanian sesuai dengan background pendidikannya. 

Setelah malang melintang pada bisnis pertanian dengan mencoba berbagai komoditas holtikultura, kini Ir HM Nur Zubaidi MM telah sukses menjalankan berbagai bisnis resto, di antaranya Kampung Rawa, Floating Resto, Ikan Bakar Manado, dan masih banyak yang lainnya.  

“Menghidupkan mental wirausaha dapat dibangun sejak SMP, di antaranya aktiflah pada semua kegiatan sekolah baik akademik maupun non-akademik. Non-akademik seperti organisasi sekolah dan ekstrakurikuler melatih kita untuk belajar bekerjasama dengan orang lain serta mengasah jiwa kepemimpinan. Semuanya merupakan modal awal yang akan menunjang dalam berwirausaha,” kata Nur Zubaidi.

Ia menambahkan bahwa saat masa sekolah maka fokuslah terlebih dahulu dengan sekolah. Karena di masa-masa ini menjadi saat yang paling utama untuk membekali diri dengan ilmu sebanyak banyaknya sebelum akhirnya terjun di dunia usaha. Jika bekalnya banyak, maka jalannya akan lebih mudah. Namun di atas itu semua, Edi tetap mengingatkan bahwa sebagai pengusaha jangan sampai meninggalkan kewajiban dalam beragama. Karena pada akhirnya sebaik-baiknya usaha, menusia hanya bisa memasrahkan semuanya kepada-Nya.

Percaya Diri

Narasumber kedua, M Hiranirafi Fakih merupakan alumni angkatan ke-3 SMP Islam Al Azhar 26 Yogyakarta. Mahasiswa ekonomi sekaligus pebisnis muda ini memutuskan untuk terjun di bidang food and beverage dengan membuka coffee shop yang berawal dari hobinya untuk nongkrong di cafe. Kak Rafi, sapaan akrab generasi Z ini melihat peluang bisnis justru saat pandemi Covid-19 merebak. Diawali dengan membuat business plan yang matang, Kak Rafi akhirnya memantapkan diri dengan membuka coffee shop bernama Bursa Coffee. Kini usaha yang telah berjalan kurang lebih 4 tahun telah berkembang tanpa mengganggu aktivitasnya di kampus.

“Kuncinya untuk jadi pengusaha adalah percaya diri dan cintai apa yang kamu geluti. Ketika sudah cinta, maka seberat apapun jalannya, semangat kita tidak akan mudah untuk dipadamkan,” ujar Rafi. 

Senada dengan Pak Edi, Kak Rafi juga menekankan pentingnya kegiatan akademik dan non-akademik. Keduanya akan menunjang perjalanan di masa depan. 

Kegiatan talkshow yang masuk dalam rangkaian P5 kelas 7 tema kewirausaan ini kemudian ditutup dengan sesi tanya jawab bagi seluruh peserta. Selain memberikan ilmu, inspirasi dan berbagai nasihat untuk murid kelas 7, talkshow ini diharapkan dapat menjadi bekal dan gambaran tentang dunia usaha yang sebenarnya. (Dani).