Al Azhar 67 International School- Sekolah Integrasi Islam Asy Syakirin Malaysia: Kolaborasi Internasional untuk Pendidikan Berkualitas



SLEMAN – Hari Rabu, 22 Januari 2025, sebuah momen bersejarah terjadi di Kampus 2 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Gamping Sleman. Sekolah Internasional Al Azhar 67 International Yogyakarta menjadi tuan rumah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Sekolah Integrasi Islam Asy Syakirin Malaysia.

Acara yang berlangsung hangat ini mempertemukan dua institusi pendidikan Islam terkemuka dari dua negara, Indonesia dan Malaysia, dengan visi bersama yaitu meningkatkan kualitas pendidikan dan mempererat hubungan antarbangsa melalui kolaborasi akademis dan budaya.

Di ruang Theather lantai 5 Tower 1 AYWS, terlihat dua kepala sekolah berdiri berdampingan. Nik Noor Azlida Binti Datuk Husain, Kepala Sekolah Integrasi Islam Asy Syakirin, tampak tersenyum penuh semangat, sementara di sebelahnya, Iyut Ayudya MPd, Kepala Sekolah Al Azhar 67 International Yogyakarta, menyambut tamunya dengan keramahan khas Yogyakarta. Mereka disaksikan oleh para murid kedua sekolah, guru-guru dan perwakilan orangtua  jurid.

"Kami percaya kolaborasi ini akan membawa manfaat besar bagi kedua institusi, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan mempererat pemahaman lintas budaya,” kata Iyut Ayudya.

Nik Noor Azlida menyambut penuh antusiasme kolaborasi internasional. Sebagai institusi pendidikan Islam di Malaysia, ia menyatakan memiliki tanggung jawab untuk membangun generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga berwawasan global dan berakar pada nilai-nilai Islam. “MoU ini adalah langkah nyata untuk mewujudkannya," ujar Nik Noor Azlida.

Kedua pimpinan sekolah Islam tersebut menandatangani Nota Kesepahaman yang mencakup beberapa poin utama yang menjadi pedoman hubungan antara kedua sekolah. Adapun isi kesepahaman yaitu :

  • Pertukaran Pengetahuan Akademis: Para pendidik dari kedua sekolah akan berbagi metode pengajaran dan praktik terbaik untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
  • Program Pertukaran Budaya: Para siswa akan diberi kesempatan untuk belajar langsung tentang budaya masing-masing negara melalui program pertukaran budaya yang dirancang khusus.
  • Kolaborasi Penelitian: Kedua sekolah akan bekerja sama dalam penelitian inovatif di bidang pendidikan, seperti pengembangan teknologi pembelajaran dan pendidikan berbasis nilai-nilai Islam.
  • Pengembangan Profesional Guru: Lokakarya dan pelatihan akan diselenggarakan secara berkala untuk meningkatkan kemampuan para pendidik dari kedua belah pihak.
  • Kemitraan Berkelanjutan: Komitmen untuk menjalin hubungan yang berkelanjutan demi mendukung kerja sama akademis dan sosial yang lebih luas.

Harapan Masa Depan

Dalam perjanjian ini, masing-masing pihak menunjuk perwakilannya untuk memfasilitasi komunikasi. Dari Malaysia, Nik Noor Azlida menjadi penghubung utama, sementara dari Indonesia, Iyut Ayudya memimpin koordinasi dengan penuh dedikasi.

Kedua sekolah Islam memastikan bahwa setiap rencana yang telah disepakati dalam MoU ini berjalan dengan baik. “Saya yakin, bersama-sama, kita bisa mencapai hal-hal luar biasa," ujar Nik Noor Azlida.

Sebelum acara penandatanganan Nota Kesepahaman, sejumlah siswa Sekolah Internasional Al Azhar 67 Yogyakarta memberikan hiburan berupa pentas musik dan pembacaan puisi. Selain itu pemaparan tentang kegiatan sekolah. Sedangkan Iyu Ayudya juga memberi penjelasan tentang keberadaan AYWS.

Usai acara diadakan pertandingan persahabatan bidang olah raga dan games, serta permainan tradisional. Pihak AYWS juga menyuguhkan makanan dan minuman tradisonal. Para siswa dan guru juga melakukan sesi foto bersama. Para siswa, guru, dan tamu undangan dari kedua belah pihak tampak antusias untuk memulai perjalanan kolaborasi ini.

Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa pendidikan tidak mengenal batas negara. Melalui Nota Kesepahaman ini, Sekolah Integrasi Islam Asy Syakirin dan Sekolah Internasional Al Azhar 67 Yogyakarta berharap dapat mencetak generasi muda yang unggul, berwawasan luas, dan memiliki pemahaman lintas budaya yang kuat. (Chaidir)