SLEMAN - Sabtu (22/3/2025), suasana di Pondok Yatim, Dhuafa, dan Muallaf Al Hafidh terasa berbeda dari biasanya. Para santri berkumpul dengan penuh antusias, menanti kedatangan Ketua Yayasan Asram Drs HA Hafidh Asrom MM. Hari itu menjadi momen istimewa, karena beliau akan mentasyarufkan santunan Lebaran kepada para santri sebelum mereka kembali ke rumah masing-masing menjelang Idulfitri.

Dalam sambutannya, Hafidh Asrom mengingatkan para santri bahwa pondok pesantren bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ladang keberkahan dan perjuangan. "Di sini, kalian belajar bukan hanya ilmu agama, tetapi juga kesabaran dan keteguhan hati. Setiap perjuangan yang kalian lalui akan menjadi bekal berharga di masa depan," pesannya dengan penuh kebijaksanaan.

Para santri menyimak dengan seksama, sebagian tampak mengangguk-anggukkan kepala tanda memahami makna mendalam dari pesan tersebut. Bagi mereka, pondok pesantren telah menjadi rumah kedua yang menempa akhlak dan keteguhan dalam menjalani kehidupan.

Usai pemberian santunan, suasana haru dan syukur menyelimuti para santri. Beberapa di antara mereka tak kuasa terlihat haru bercampur bahagia . Menurut mereka santunan ini bukan sekadar bantuan materi, tetapi juga bentuk kepedulian dan kasih sayang yang luar biasanya. Hafidh Asrom pun melepas para santri dengan rasa senang dan bangga dan berharap mereka menjadi santri-santri yang salih dan berilmu.

Menjelang kepulangan mereka pada Selasa (25/3/2025), para santri masih memiliki satu tugas mulia, yaitu membersihkan lingkungan pondok pesantren. Dengan penuh semangat, mereka akan bergotong royong menyapu halaman, merapikan asrama, dan membersihkan setiap ruang. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa mereka tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga menerapkan nilai-nilai kebersihan dan tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Pondok pesantren kembali bersih dan tertata rapi, siap menyambut kedatangan santri di masa mendatang. Mereka berharap dapat kembali bertemu setelah liburan. Mereka pulang dengan hati yang penuh syukur, membawa bukan hanya santunan, tetapi juga kenangan indah dan nilai-nilai kehidupan yang akan terus mereka pegang teguh.

Dengan kegiatan ini, semakin nyata bahwa kepedulian dan kebersamaan adalah kunci utama dalam membangun generasi santri yang tangguh dan berakhlak mulia. Semoga keberkahan selalu menyertai mereka dalam setiap langkah perjuangan. (Chaidir)