Inovasi Bioteknologi Modern: Terapi Stem Cell untuk Pengobatan Osteoporosis



SLEMAN - Pada Jumat Pon, 21 November 2024, Student Center Kampus 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS) Monjali menjadi saksi berlangsungnya Festival Gelar Karya P5 dengan tema “Bioteknologi Kesehatan”. Acara ini diikuti oleh 25 kelompok siswa kelas X SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta yang menampilkan berbagai inovasi dan karya ilmiah di bidang bioteknologi.

Salah satu kelompok yang menarik perhatian adalah kelompok kelas X yang terdiri dari Bagus Genadi Sasongko, Muhammad Ryan Saputra, Tanjung Faeyza Azizah, Dhafira Yahya, Hasya Priya Pramudya, dan Maire Asysyifaa Kusuma. Mereka mempresentasikan proposal bertajuk “Upaya Pengobatan Osteoporosis Menggunakan Stem Cell”, yang menunjukkan pemahaman mendalam mereka tentang potensi bioteknologi modern dalam dunia kesehatan.

Potensi Stem Cell dalam Pengobatan Osteoporosis

Dalam proposalnya mereka menyebutkan Bioteknologi modern, terutama dalam sektor kesehatan, memanfaatkan teknik manipulasi DNA dan rekayasa genetika untuk pengembangan obat, vaksin, terapi gen, hingga rekayasa jaringan. Salah satu inovasi terbaru adalah stem cell atau sel punca, yang memiliki kemampuan untuk memperbaiki jaringan rusak dan berkembang menjadi berbagai jenis sel.

Kelompok ini menjelaskan bahwa stem cells bersifat pluripoten (dapat berubah menjadi berbagai jenis sel) atau multipoten (dapat berubah menjadi sel tertentu). Dengan sifat tersebut, stem cells memiliki potensi besar untuk mengobati berbagai penyakit degeneratif, termasuk osteoporosis, sebuah kondisi yang ditandai dengan penurunan kepadatan tulang sehingga rentan patah.

Kelompok ini menyoroti bahwa terapi stem cell masih berada pada tahap awal pengembangan. Meski efektivitasnya dalam mengatasi osteoporosis belum sepenuhnya terbukti, mereka optimistis bahwa metode ini dapat memperbaiki sel-sel tulang yang rusak dan meningkatkan kekuatan tulang.

Mereka juga menyarankan langkah-langkah penelitian yang hati-hati sebelum mengaplikasikan metode ini pada manusia, seperti:

1. Menguji teori dan teknik yang akan digunakan untuk memastikan keamanan.

2. Melakukan uji coba pada hewan dengan struktur tulang mirip manusia.


“Kami percaya bahwa dengan penelitian dan pengembangan yang matang, terapi ini dapat menjadi solusi medis untuk mengatasi osteoporosis, memberikan harapan baru bagi para penderita, dan dapat diakses oleh semua kalangan,” ujar salah satu anggota kelompok.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang bagi siswa untuk menunjukkan kreativitas dan inovasi, tetapi juga untuk memahami pentingnya bioteknologi modern dalam kehidupan manusia. 

Melalui acara ini, diharapkan siswa SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta dapat terus mengembangkan minat dan bakat di bidang sains dan teknologi, sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan dunia kesehatan. (Chaidir)