SLEMAN - Selasa siang, 25 Februari 2025, suasana di Kampus Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Gamping, terasa berbeda dari biasanya. Di ruang Theater lantai 5, bendera negara Jepang  berdampingan dengan Merah Putih, menandai momen bersejarah penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara AYWS dan The Workshop Initiatives for Language Learning (WILL) Jepang. Kolaborasi lintas negara ini menjadi tonggak baru dalam perjalanan AYWS untuk memperkuat pendidikan bertaraf global.

Acara dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Para undangan terlihat antusias mengikuti jalannya acara. Hadir dalam kesempatan itu jajaran pimpinan AYWS, antara lain Ketua BPPH Al Azhar Yogyakarta/Yayasan Asram, Drs. HA Hafidh Asrom, MM, Wakabid Kesekretariatan BPPH Al Azhar Yogyakarta, Drs. H. Bashori Muhammad, Kepala Satuan Pendidikan SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Agung Widiantoro, dan Kepala Satuan Pendidikan SMA Islam Al Azhar 34 Yogyakarta, Mudzofir, MA. Sejumlah siswa juga turut hadir untuk menyaksikan momen penting ini.

Rombongan The Workshop Initiatives for Language Learning (WILL) Jepang dipimpin oleh Professor Shigenori Wakabayashi, PhD. Ia didampingi enam profesor dari berbagai perguruan tinggi di Jepang, yaitu Profesor Jun IIo (Pimpinan Chuo University, Tokyo), Prof. Masatake Saito, Prof. Jihyun Yoon, Prof. Satoko Yasuno, dan Prof. Shukei Kadota. Selain itu, hadir pula 10 mahasiswa yang ikut memeriahkan acara.

Dalam sambutannya, Ketua Yayasan Asram, Hafidh Asrom, menegaskan bahwa AYWS yang kini berusia 20 tahun telah turut berperan dalam mencerdaskan bangsa. Saat ini, AYWS memiliki 19 unit sekolah yang tersebar di Sleman, Bantul, dan Wonosari. Di Kampus AYWS Gamping, Sleman, terdapat sekolah bertaraf internasional mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA.

“Jepang dan Indonesia memiliki hubungan yang erat, terutama dalam pengembangan teknologi untuk kemajuan dunia. Insya Allah, kehadiran para profesor dan mahasiswa di AYWS dapat memotivasi para siswa untuk melanjutkan studi di Jepang,” ujar Hafidh. Beliau juga berharap agar kerja sama ini dapat membuka peluang beasiswa bagi para lulusan AYWS.

“Sebelumnya, kami sudah menjalin kerja sama dengan Northern Illinois University (NIU) dan Michigan State University (MSU) di Amerika. Selanjutnya, kami juga akan bekerja sama dengan perguruan tinggi di Finlandia dan negara lainnya,” tambahnya.

Menurut Hafidh, kolaborasi internasional ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Kami yakin pertukaran ilmu dan budaya dengan Jepang akan membuka cakrawala baru bagi guru dan siswa di AYWS,” katanya.

Sementara itu, Professor Shigenori Wakabayashi menyampaikan apresiasinya atas sambutan hangat dari AYWS. “Kami percaya bahwa melalui program pendidikan bersama, penelitian, serta pelatihan kompetensi bagi guru dan staf, kedua institusi dapat saling belajar dan berkembang. Ini adalah awal dari perjalanan panjang menuju pendidikan yang lebih inklusif dan inovatif,” ujarnya.

Kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta ke Jepang beberapa waktu lalu. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta tetapi juga SMA Islam Al Azhar 34 Internasional. Kepala Satuan Pendidikan SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Agung Widiantoro, menyampaikan harapannya agar melalui kerja sama ini, para siswa dapat merasakan pengalaman belajar lintas budaya, sementara guru dan staf dapat meningkatkan kompetensi mereka melalui pelatihan dan konferensi internasional. “Semua ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan global yang relevan di era modern,” jelas Agung.

Setelah penandatanganan MoU, para tamu undangan diajak untuk menikmati makanan dan minuman tradisional khas Yogyakarta. Suasana semakin hangat saat sesi foto bersama berlangsung. Rombongan WILL Jepang dan AYWS tampak akrab, mencerminkan semangat persahabatan dan saling pengertian antara kedua negara.

Dengan terjalinnya kerja sama ini, AYWS semakin mantap melangkah sebagai lembaga pendidikan bertaraf internasional yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik tetapi juga mampu mencetak generasi berkarakter global, siap menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. (Chaidir)