Khutbah Jumat : Langkah Menyambut Ramadan



Oleh: Hendy Kurniawan, M.Pd.

 

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita bersyukur atas segala nikmat dari Allah Subhanahu Wata’ala, kemudian bershalawat kepada Nabi Agung Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam. Selanjutnya marilah kita meningkatkan ketaqwaan kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan, baik dunia maupun akhirat.

Hadirin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Hari, pekan, bulan dan tahun berlalu begitu cepat. Banyak dari kita yang merasa waktu seakan begitu cepat. Sebagian merasa masih baru memasuki bulan Ramadan. Kini, bulan yang sama akan segera kita masuki kembali. Kita ucapkan syukur kepada Allah ﷻ, alhamdulillah.

Ramadan yang akan kita sambut kedatangannya, kurang dari hitungan jari itu, harus menjadikan Ramadan sesuatu yang spesial.

Mungkin ini adalah kesempatan yang  tidak semuanya bisa menikmati. Sebab kita tahu berapa banyak dari saudara kita yang masih bersama kita di Ramadan sebelumnya, kini mereka telah dipanggil menghadap kepada Allah ﷻ. Sementara kita masih diberi umur untuk bisa berjumpa dengannya.

Oleh karena itu, kualitas Ramadan kita tergantung dari cara kita memasuki dan menyikapi amalan didalamnya. Semakin baik persiapan yang kita lakukan, Insya Allah akan meningkatkan kualitas ibadah, iman, dan keislaman kita di hadapan Allah ﷻ.

Sejumlah hal perlu kita lakukan untuk menyambut Ramadhan:

Pertama, kita sambut Ramadhan dengan bertaubat kepada Allah ﷻ yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Menerima taubat hamba-hamba-Nya.

 

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim :“Sesungguhnya Allah sangat gembira dengan taubat hamba-Nya ketika ia bertaubat pada-Nya melebihi kegembiraan seseorang di antara kalian yang berada di atas kendaraannya dan berada di suatu tanah yang luas (padang pasir), kemudian hewan yang ditungganginya lari meninggalkannya. Padahal di hewan tunggangannya itu ada perbekalan makan dan minumnya. Sehingga ia pun menjadi putus asa. Kemudian ia mendatangi sebuah pohon dan tidur berbaring di bawah naungannya dalam keadaan hati yang telah berputus asa. Tiba-tiba ketika ia dalam keadaan seperti itu, kendaraannya tampak berdiri di sisinya, lalu ia mengambil ikatnya. Karena sangat gembiranya, maka ia berkata, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Rabb-Mu.’ Ia telah salah mengucapkan karena sangat gembiranya.”

Kedua, kita sambut Ramadan dengan bertekad kuat untuk tidak menyia-nyiakan hari-hari dengan melakukan kebaikan. Sangat disayangkan jika kesempatan yang ada kita gunakan untuk bermalas-malasan, atau mungkin hanya untuk melakukan kegiatan yang tidak perlu. Maka diperlukan adanya rencana kegiatan harian sehingga amal ibadah dapat terpantau dengan baik.

Kaum Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Ketiga, sambutlah Ramadhan dengan memiliki keinginan kuat untuk bersedekah yang salah satunya memberi makan orang-orang untuk berbuka puasa.

Rasulullah ﷺ bersabda :

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa yang memberi makan berbuka kepada orang yang sedang berpuasa, maka dia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa tersebut sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi).

Keempat, perbanyak membaca Alquran. Kita baca, renungi, dan amalkan isi kandungan Alquran agar menjadi pedoman serta pembimbing kita dalam kehidupan.

Dari amalan para salafus shalih, ada yang dalam tiga malam sekali mereka mengkhatamkan Alquran. Saat memasuki sepuluh hari terakhir, mereka mengkhatamkan sekali dalam semalam. Sikap tersebut menunjukkan kepada kita tentang semangat yang tinggi untuk memaksimalkan Ramadan dengan banyak membaca Alquran. Hal ini juga menjadi pengamalan sabda Rasul ﷺ  :

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah orang yang belajar Alquran dan mengajarkannya.” (HR: Bukhari).

Juga sabda Rasul ﷺ :

اِقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لِأَصْحَابِهِ

“Bacalah Alquran, sebab ia akan datang di hari kiamat kelak sebagai pemberi syafaat kepada pembacanya.” (HR. Muslim)

Kelima, kita sambut Ramadan dengan menjaga lisan dan seluruh anggota badan dari perkara-perkara yang haram. Berpuasa tidak sebatas menahan dari makan dan minum. Berpuasa juga mengajarkan kepada kita untuk cakap dalam mengendalikan lisan dari ucapan-ucapan yang tidak semestinya kita katakan dan menjaga anggota tubuh lainnya dari perbuatan yang merugikan diri sendiri atau orang lain.

Rasul ﷺ bersabda :

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالعَمَلَ بِهِ، فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan yang haram, maka Allah tidak butuh dia meninggalkan makanan dan minuman.” (HR. Bukhari)

Kaum Muslimin Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah

Keenam, memperbanyak berdoa. Sejumlah ayat yang berisi anjuran untuk berdoa memiliki keunikan pada posisinya, yaitu ayat tersebut berada di tengah ayat yang berbicara tentang puasa.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ) [البقرة: 186،

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah : 186).

Pesan yang bisa kita tangkap adalah Ramadan adalah bulan yang sangat agung untuk kita berdoa dan memiliki potensi yang lebih besar dalam pengabulannya. Seolah Ramadan adalah waktunya berdoa lantaran keutamaan yang ada didalamnya.

Rasul ﷺ bersabda :

ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ؛ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَالإِمَامُ العَادِلُ، وَدَعْوَةُ المَظْلُومِ

“Tiga orang yang doa mereka tidak tertolak, yaitu; seorang yang berpuasa hingga berbuka, seorang imam (penguasa) yang adil dan doanya orang yang dizalimi.” (HR. Tirmidzi)

Masih banyak langkah lainnya untuk menyambut Ramadan. Enam perkara di atas adalah pendahuluan sebelum kita masuk lebih dalam guna melakukan apa yang mesti kita lakukan sebagai hamba Allah ﷻ yang cerdas dalam mengemas amal saleh. Demikianlah khutbah Jumat pada siang hari ini. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk agar kita dapat memaksimalkan amaliyah di Bulan Ramadan nanti dengan persiapan yang maksimal dan semoga kita semua selamat di dunia sampai di akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.