Kisah Inspiratif dari Galih, Murid SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta yang Punya Bisnis Kambing Australia dan 'Hosel Bistro and Driving Range'



SLEMAN - Di tengah hiruk pikuk kehidupan remaja masa kini yang kerap diwarnai gadget dan media sosial, sosok Galih Raditya Ghutama hadir bak angin segar. Lahir di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada 9 Oktober 2008, Galih bukanlah pelajar biasa. Meski baru duduk di kelas X SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, prestasi dan pencapaiannya telah melampaui batasan usia dan ekspektasi kebanyakan orang.

Galih adalah pelajar sekaligus pebisnis muda sukses yang kiprahnya menginspirasi. Tak heran jika ia diundang menjadi pembicara dalam Stadium General yang diadakan SMA Islam Al Azhar 9 Yogyakarta, Kamis (10/4/2025) lalu, di hadapan ratusan pelajar SMP dari berbagai daerah di DIY. Dalam forum bergengsi ini, ia tampil sejajar dengan tokoh-tokoh besar seperti Prof Dr M Suyanto MM (Rektor Universitas AMIKOM), Prof Dr Eng Kuwat Triyana MSi (Dekan Fakultas MIPA UGM), serta pengusaha muda sukses Yaniar Fernanda SSi.

Sejak duduk di bangku SMP, Galih sudah aktif di berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Ketua OSIS SMP Speak First (2022/2023), Ketua Dewan Penggalang Pramuka (2023/2024), anggota Dewan Pertimbangan OSIS, hingga kini menjadi anggota Divisi Humas OSIS di SMA Islam Al Azhar 9.

Di sisi akademik, Galih pun tak kalah cemerlang. Ia meraih medali emas OSA Matematika Nasional, medali perunggu di Math Olympic 2023, serta menorehkan prestasi di ajang POPDA Kejuaraan Anggar dan Futsal Jatijaya. Kombinasi sempurna antara akademik, organisasi, dan semangat kewirausahaan membuat Galih menjadi figur yang lengkap—role model nyata bagi generasinya.

Pebisnis Sejak SMP

Di balik kesibukannya sebagai pelajar, Galih ternyata telah mengelola beberapa lini usaha yang luar biasa untuk remaja seusianya. Bersama sang kakak, pada tahun 2022 ia menjalankan GABRY Farm, sebuah peternakan kambing Australia yang berlokasi di Klaten. “Setiap kandang untuk seratus kambing, dan kami punya tujuh kandang,” ungkapnya saat ditemui seusai acara.

Galih memulai bisnis tersebut saat masih SMP. Meski awalnya sempat gagal, ia tak menyerah. Ia terus belajar dari pengalaman dan para mentor. Kini, kambing-kambingnya bahkan diekspor ke Australia dan dijual ke kota-kota besar di Indonesia. “Kambing Australia memiliki kelebihan yaitu dagingnya besar dan rasanya lebih enak,” tambahnya penuh keyakinan.

Selain GABRY Farm, Galih juga mengelola Hosel Bistro and Driving Range, sebuah tempat makan sekaligus tempat latihan golf, dan Sinar Sebelas Seafood, restoran seafood yang tak kalah ramai.

Tips dan Semangat untuk Generasi Muda

Saat tampil di panggung Stadium General, Galih tidak hanya membagikan kisah suksesnya, tetapi juga memberikan tips berharga untuk para pelajar yang ingin mulai berbisnis. Menurutnya, dalam mulai berbisnis maka temukan hobi dan passion. Mulailah dari hal kecil dan modal minim. Manfaatkan media sosial sebagai alat promosi. Belajar dari pengalaman dan mentor.

Galih juga mengingatkan pentingnya manajemen waktu. “Prioritaskan tugas sekolah, hindari menunda pekerjaan, bentuk tim di perusahaan, dan buat target,” jelasnya. Menurutnya, kunci sukses terletak pada kedisiplinan, semangat belajar, dan keberanian untuk mencoba hal baru.

Tak lupa, Galih juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental, terus membangun jaringan, dan membaca buku sebagai bekal memperluas wawasan.

Muda, Hebat, dan Rendah Hati

Meski telah sukses dalam berbagai bidang, Galih tetap tampil sederhana dan rendah hati. Ia percaya bahwa setiap pelajar memiliki peluang yang sama untuk berkembang dan sukses. “Pelajar bisa sukses berbisnis asal disiplin dan punya semangat belajar. Jangan takut mencoba hal baru, karena dari situlah kita berkembang,” pesannya menutup sesi.

Kisah Galih Raditya Ghutama bukan sekadar cerita tentang remaja berprestasi. Ia adalah bukti nyata bahwa usia bukan penghalang untuk bermimpi besar, berkarya, dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar. (Chaidir)