SLEMAN - Senin malam (28 April 2025) menjadi saksi momen istimewa di Tower 1 Al Azhar Yogyakarta World Schools (AYWS), Gamping, Sleman. Di bawah langit yang mulai meredup, suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan menyelimuti gedung megah yang berdiri tegak sebagai simbol perjalanan panjang dunia pendidikan Al Azhar Yogyakarta.
Tidak sekadar acara Halal Bihalal, malam itu AYWS juga menggelar Focus Group Discussion dan Sharing Session yang mempertemukan para tokoh penting di balik kemajuan lembaga ini. Kehadiran lima Dewan Pakar Badan Pengelola dan Pelaksana Harian (BPPH) Al Azhar Yogyakarta memberi nuansa tersendiri, seolah menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan dalam satu bingkai kebersamaan.
Ketua Yayasan Asrom/BPPH Al Azhar Yogyakarta Drs HA Hafidh Asrom MM bersama Pembina Yayasan Asrom Bunda Eni Yustini tampak akrab menyambut para pimpinan BPPH, kepala satuan pendidikan dari Sleman, Bantul, hingga Wonosari. Malam itu, ruangan terasa lebih hidup dengan hadirnya para Dewan Pakar sekaligus tokoh pendidikan nasional seperti Prof H Suyanto PhD, Prof Dr Edy Suandi Hamid MEc, Prof Dr. Rochmat Wahab MPd MA, Prof Dr HM Tamyiz Mukharrom MA dan Dwi A Yuliantoro P.D.
Bagi Prof H Suyanto PhD malam itu bukan sekadar reuni, melainkan perjalanan batin yang mengingatkannya pada dua dekade lalu. Ia mengenang momen bersejarah saat peresmian gedung KB-TK Islam Al Azhar 31 Yogyakarta, di mana dirinya kala itu masih menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen).
“Perasaan saya campur aduk, merinding melihat perkembangan Al Azhar kini dibandingkan 20 tahun lalu,” tuturnya dengan mata berbinar. Gedung yang dulu hanya sebatas mimpi kini telah menjelma lingkungan inspiratif, lengkap dengan gambar-gambar tokoh dunia yang terpampang sebagai penyemangat generasi penerus.
Tak hanya bernostalgia, Prof Suyanto juga menegaskan tiga kunci utama yang harus dipegang oleh AYWS untuk terus melangkah maju yaitu kreatif, kritis, dan adaptif. “Jika tidak mampu beradaptasi, akan tertinggal bahkan tenggelam. Banyak produk terkenal yang akhirnya mati karena tak bisa mengikuti zaman,” tegasnya, sembari berharap AYWS mampu mencetak kader kreatif dan religius yang mampu mendunia.
Membangun Kepemimpinan Masa Depan
Hal senada diungkapkan Prof Dr. Edy Suandi Hamid yang melihat laju perkembangan AYWS melesat jauh dibanding sekolah lainnya. Baginya, kekuatan AYWS terletak pada pondasi religius yang kokoh sekaligus visi global yang terus diasah.
“Sekolah ini memiliki potensi besar melahirkan pemimpin berkualitas dengan dasar agama yang kuat. Kader berintegritas dan disiplin tinggi adalah kunci,” ujarnya penuh keyakinan.
Sementara Prof Dr Rochmat Wahab menyoroti pentingnya peran kepemimpinan yang dimulai dari para kepala sekolah hingga guru. Baginya, keberhasilan AYWS hari ini adalah hasil sinergi banyak pihak, dari Drs HA Hafidh Asrom sebagai motor penggerak hingga seluruh jajaran yang konsisten menjaga kualitas.
“Kepemimpinan yang baik akan membawa AYWS masuk dalam jajaran sepuluh besar sekolah berprestasi,” ungkapnya optimis. Ia juga menekankan peran boarding school sebagai wadah pembelajaran kehidupan, serta pentingnya membudayakan literasi agar tercipta insan berkarakter birul walidain—berbakti kepada orang tua dan guru.
Mencetak Generasi Mendunia
Prof Dr HM Tamyiz Mukharrom menggarisbawahi urgensi pembentukan karakter mulia sejak dini. Menurutnya, akhlak baik harus dimulai dari para pemimpin sekolah agar mampu menular ke seluruh siswa. Ia bahkan mengutip kisah sederhana tentang amal seorang pelacur yang menolong anjing kehausan, sebagai simbol bahwa ilmu dan amal yang bermanfaat adalah kunci kesejahteraan lahir batin.
Sebagai penutup, Dwi A Yuliantoro PhD memperkuat visi global AYWS. Baginya, sekolah ini bukan hanya tempat menuntut ilmu, tetapi juga jembatan bagi para siswa untuk menapaki dunia internasional tanpa kehilangan marwah religius.
“AYWS bukan sekolah biasa, tapi sekolah agama berkelas dunia. Para lulusan harus mampu membawa dunia ke dalam kelas,” tegasnya. Ia pun memperkenalkan sepuluh disposisi pembelajar, dengan literasi sebagai fondasi utama, mengingat ajaran pertama dalam Islam adalah perintah membaca.
Malam itu, di tengah hangatnya silaturahmi dan diskusi penuh gagasan, semangat untuk terus berkembang terasa mengalir di setiap sudut ruangan. Al Azhar Yogyakarta World School tidak hanya merayakan perjalanan panjangnya, tetapi juga merangkai harapan besar untuk melahirkan generasi kreatif, berkarakter, dan siap mendunia—sebuah mimpi yang kini semakin nyata dalam setiap langkahnya. (Chaidir)
29 April 2025 , 64x Views
29 April 2025 , 102x Views
29 April 2025 , 171x Views
Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ...
26 Januari 2024 , 265613x Views
Khutbah Pertama إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ...
09 Februari 2024 , 216781x Views
Naskah khutbah Jumat ini mengajak kita untuk merenungkan makna dibalik...
04 Juni 2021 , 34559x Views