Tetap Berjuang dalam Pendidikan dan Pembinaan Yatim Piatu Meski Tak Lagi di DPD RI



SLEMAN - Silaturahim adalah sebuah konsep dalam Islam yang berarti menjalin atau mempererat hubungan persaudaraan dan kekeluargaan, baik dengan keluarga dekat maupun dengan sesama umat manusia. Secara harfiah, kata "silaturahim" berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari dua kata: "silah" yang berarti hubungan atau ikatan, dan "rahim" yang berarti kasih sayang.

Makna silaturahim tidak hanya terbatas pada hubungan darah, tetapi juga meliputi hubungan sosial yang lebih luas. Dalam konteks ini, silaturahim memiliki beberapa makna penting, antara lain memperkuat hubungan antarindividu, menumbuhkan kasih sayang dan empati, mendapatkan keberkahan hidup, menyelesaikan konflik, dan menjaga nilai kebersamaan.

Silaturahim adalah salah satu bentuk ibadah sosial yang sangat dianjurkan, karena dapat mempererat persaudaraan, menjaga keutuhan umat, dan menciptakan masyarakat yang lebih harmonis.

Inilah yang dilakukan Senator DPD RI DIY empat periode (2004-2024) Drs HA Hafidh Asrom yang bersilaturahim ke beberapa tokoh penting di Yogyakarta, di antaranya dengan Rois Syuriah PWNU DIY, KH Mas'ud Masduqi, dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhdi Krapyak Sleman, KH Agus Masruri.

Silaturahim tersebut berlangsung dalam suasana penuh keakraban dan kehormatan, di mana Hafidh Asrom menyampaikan pamit sekaligus penghargaan kepada para tokoh Nahdlatul Ulama (NU).

Pertemuan dengan KH Mas'ud Masduqi di dirumahnya, Krapyak Sleman, menggambarkan hubungan erat antara Hafidh Asrom dengan NU selama masa jabatannya. KH Mas'ud menyambut hangat kedatangan Hafidh Asrom dan mengapresiasi upaya serta dedikasinya dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam, khususnya di kalangan NU. Hafidh Asrom pun menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan bimbingan dari para ulama NU, yang menurutnya merupakan salah satu pondasi utama keberhasilannya dalam mengemban amanah sebagai anggota DPD RI selama empat periode.

Usai bertemu KH Mas'ud, Hafidh Asrom melanjutkan kunjungan silaturahim ke Pondok Pesantren Al Muhdi Krapyak untuk bertemu KH Agus Masruri alias Gus Ruri. Kunjungan ini juga dimaknai sebagai upaya mempererat tali persaudaraan dengan para tokoh pesantren yang selama ini menjadi pilar penting dalam pendidikan dan dakwah Islam di Yogyakarta. KH Agus Masruri menyampaikan doa dan harapannya agar Hafidh Asrom terus berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan umat Islam dan pendidikan pesantren meski masa jabatannya di DPD telah selesai.

Hafidh Asrom mengakui, dukungan dari para kiai, ulama, dan masyarakat NU merupakan kekuatan yang menggerakkannya dalam menjalankan berbagai program sosial dan kemasyarakatan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga sinergi antara pemerintah, ulama, dan masyarakat untuk membangun bangsa yang lebih baik, serta berharap dapat terus berkontribusi dalam kapasitas lainnya di masa mendatang.

Silaturahim ini menjadi bukti nyata betapa kuatnya hubungan yang telah dibangun Hafidh Asrom dengan tokoh-tokoh NU dan pesantren, serta komitmennya untuk tetap menjalin komunikasi dan kolaborasi demi kemajuan umat dan bangsa.

Dalam pertemuannya dengan Rois Syuriah PWNU DIY KH Mas'ud Masduqi dan Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhdi Krapyak Sleman KH Agus Masruri, Drs. HA Hafidh Asrom menegaskan komitmennya untuk terus berjuang, meskipun masa jabatannya sebagai Senator Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI berakhir. Hafidh Asrom menuturkan bahwa dirinya akan tetap aktif berperan dalam dunia pendidikan dan pembinaan anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa.

Ia menyampaikan bahwa memperhatikan pendidikan dan kesejahteraan anak-anak yatim piatu serta kaum dhuafa adalah tanggung jawab yang harus terus dijalankan. "Meskipun saya tidak lagi menjabat di DPD RI, perjuangan untuk pendidikan dan pemberdayaan kaum dhuafa akan tetap saya lanjutkan. Membina mereka adalah bentuk pengabdian yang tak pernah berhenti," ujar Hafidh Asrom.

Hafidh percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk memutus rantai kemiskinan dan memberikan harapan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kurang mampu. Dengan perhatian khusus kepada anak-anak yatim piatu dan kaum dhuafa, ia berharap dapat mencetak generasi yang tangguh, berakhlak mulia, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.

Komitmen Hafidh Asrom ini sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh para ulama dan pesantren, yang selama ini menjadi bagian penting dalam perjalanan hidupnya. KH Mas'ud Masduqi dan KH Agus Masruri menyambut baik langkah tersebut, memberikan dukungan dan doa agar Hafidh Asrom terus diberikan kekuatan dalam melanjutkan perjuangannya di bidang pendidikan dan sosial.

Silaturahim ini menjadi penegasan bahwa meski Hafidh Asrom tak lagi berkiprah di panggung politik nasional, dedikasinya terhadap masyarakat tetap mengalir, terutama dalam upaya membina mereka yang paling membutuhkan. ***