SLEMAN - Suasana Auditorium Al Hafidh Kampus AYWS, Monjali, Rabu (19 Februari 2025), begitu semarak. Riuh tepuk tangan wali murid bergema memenuhi ruangan, menyambut pertunjukan anak-anak mereka dalam acara puncak kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Bertajuk Assembly Diary Nusantara, acara ini menjadi momentum istimewa bagi 125 murid kelas 3 SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta untuk menunjukkan hasil pembelajaran berbasis projek mereka.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dirancang untuk mendorong peserta didik mengalami pembelajaran secara langsung. Tidak sekadar memahami teori, namun juga mengasah karakter dan wawasan kebangsaan dengan pendekatan yang lebih kontekstual. Dengan demikian, peserta didik tidak hanya memperoleh keterampilan kognitif, tetapi juga nilai-nilai luhur yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.
Dalam acara Assembly Diary Nusantara, empat kelas menampilkan pementasan dengan tema budaya Indonesia yang berbeda. Kelas 3 Ibnu Fadlan membawakan kisah Roro Jonggrang, Kelas 3 Ibnu Khaldun mempersembahkan drama Bawang Merah dan Bawang Putih, Kelas 3 Ibnu Sina menampilkan kisah Si Pitung, sementara Kelas 3 Ibnu Rusyd menghidupkan legenda Ajisaka. Pementasan tidak hanya berupa drama, tetapi juga diiringi pembacaan puisi, nyanyian, dan tarian, menambah kekayaan ekspresi budaya dalam perhelatan ini.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakabid Kurikulum BPPH AYWS Suhartini MPd, Wakil Kepala Sekolah SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta Bunda Norma, serta Ketua Jamiyyah SD Islam 31 Yogyakarta Bunda Siti. Para tamu undangan dan wali murid tampak antusias menyaksikan kreativitas dan keberanian anak-anak dalam membawakan cerita-cerita budaya Nusantara.
Untuk mengakomodasi wali murid yang tidak dapat hadir langsung, acara ini juga disiarkan secara live melalui YouTube. Dokumentasi ini sekaligus menjadi kenang-kenangan bagi para peserta didik yang telah menampilkan usaha dan kerja keras mereka dalam pagelaran puncak tema P5 ini.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa melalui pendekatan berbasis projek, peserta didik tidak hanya belajar dari buku, tetapi juga dari pengalaman nyata yang mengasah keberanian, kerja sama, dan kecintaan terhadap budaya bangsa. Assembly Diary Nusantara menjadi saksi bahwa pendidikan berbasis karakter dapat diwujudkan dengan cara yang menyenangkan dan penuh makna. (Chaidir)
21 Februari 2025 , 31x Views
21 Februari 2025 , 76x Views
21 Februari 2025 , 27x Views
Khutbah I اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ...
26 Januari 2024 , 221320x Views
Khutbah Pertama إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ...
09 Februari 2024 , 158506x Views
Naskah khutbah Jumat ini mengajak kita untuk merenungkan makna dibalik...
04 Juni 2021 , 30407x Views