Meningkatkan Kompetensi Pemimpin Masa Depan, Al Azhar Yogyakarta World Schools Gelar Leadership Enhancement Program



SLEMAN - Badan Pengelola dan Pelaksana Harian (BPPH) Al Azhar Yogyakarta menyelenggarakan kegiatan bertajuk "Leadership Enhancement and Acceleration Program Pimpinan Unit KB-TK-SD-SMP-SMA Boarding Pondok Pesantren Al Azhar Yogyakarta World Schools”. Acara yang digelar di Albasta Asram Edupark ini menghadirkan pembicara dari Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al Azhar, para pakar, serta unsur pimpinan BPPH Al Azhar Yogyakarta.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua BPPH Al Azhar Yogyakarta sekaligus Ketua Yayasan Asram, Drs HA Hafidh Asrom MM. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kepemimpinan strategis untuk memajukan pendidikan berbasis nilai-nilai Islami.

Dalam sesi pertama Sekretaris Umum YPI Al Azhar Drs H Budiyono MPd memaparkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kepemimpinan berkontribusi hingga 50% terhadap keberhasilan organisasi. Ia menjelaskan bahwa 75% kinerja SDM dipengaruhi oleh kualitas dan kompetensi pemimpin, sementara sisanya ditentukan oleh faktor SDM, teknologi, sistem, pasar, peluang, dan momentum.

Budiyono menekankan pentingnya menjadikan kepemimpinan Rasulullah SAW sebagai teladan utama. “Kepemimpinan Rasulullah SAW mencakup prinsip amanah, adil, musyawarah, keteladanan, empati, komitmen, integritas, serta kemampuan strategis dan visioner. Inilah kepemimpinan ideal yang harus diadopsi,” ujarnya.

Ia juga mengilustrasikan kepemimpinan ideal melalui beberapa peristiwa penting, seperti Perjanjian Hudaibiyah yang menonjolkan strategi negosiasi, Piagam Madinah sebagai wujud inklusivitas, dan Perang Khandaq yang menerapkan musyawarah dan inovasi.

Budiyono mengingatkan tentang prinsip “5P” di lembaga Pendidikan yaitu “penampilan’ yang penting bagi para kepala sekolah, guru dan karyawan. “Penampilan kepala sekolah dan guru harus bagus,” ujarnya.

Selain itu, lanjutnya, “profesionalme” dalam melayani jangan sampai terlambat. Kemudian “pelayanan”. Dari hasil penelitian bahwa 40 persen para orangtua tidak melanjutkan anak-anaknya ke Al Azhar karena pelayanan yang dinilai kurang memuaskan. “Saya setuju dengan Al Azhar Yogyakarta yang menerapkan pelayanan prima,” ujarnya.

Hal lainnya yaitu perhatian terhadap prestasi dan publikasi. “Publikasi ini wajib, share dan sebarkan kebaikan-kebaikan melalui media sosial yang dimiliki Al Azhar Yogyakarta,” tegas Budiyono.

Komunikasi Profetik Sebagai Kunci Efektivitas

Dalam sesi berikutnya, motivator profesional Erik Hadi Saputra menyampaikan pentingnya komunikasi profetik dalam membangun hubungan yang efektif. Ia mencontohkan bagaimana Rasulullah SAW selalu memperhatikan kemampuan intelektual dan pemahaman lawan bicaranya.

“Rasulullah SAW sering mengulang perkataannya hingga tiga kali agar pesan dapat dipahami dengan baik,” ujar Erik, merujuk pada hadis dari Anas bin Malik. Ia juga menjabarkan prinsip komunikasi efektif berdasarkan Al-Qur'an, seperti Qawlan Baligha (perkataan tepat sasaran), Qawlan Layyina (perkataan lemah lembut), dan Qawlan Sadiida (perkataan jelas).

 

Empat Kompetensi Guru dan Peran Kepala Sekolah

Wakil Ketua Bidang Kesekretariatan BPPH, Drs. H. Bashori Muhammad, M.M., turut memberikan materi tentang pentingnya kompetensi kepemimpinan bagi para pimpinan unit. Beliau mengingatkan bahwa kepala sekolah dan pimpinan boarding serta pondok pesantren adalah panutan utama di institusi masing-masing. “Kepala sekolah tetaplah seorang guru yang memiliki tambahan tugas

Sedangkan Wakil Ketua Bidang Kesekretariat Drs H Bashori Muhammad MM yang pernah meraih predikat Guru Teladan dan Kepala Teladan Tingkat Nasional mengingatkan kepada para pimpinan unit sekolah, boarding dan pondok peantren Al Azhar Yogyakarta bahwa para kepala sekolah dan pimpinan boading dan ponpes adalah panutan atau yang “dituakan” di institusinya, dan jangan lupa dengan tantangan yang dihadapinya.

“Spirit menjadi guru penting, dimanapun berada diperankan. Adapun jabatan kepala sekolah adalah tetap seorang guru tapi ditambahkan tugas,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu Bashori mengingatkan tentang empat kompetensi guru yang harus dipegang kuat yaitu kompetensi pedagogic, professional, pribadi, dan sosial. Sedangkan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kepala sekolah/guru yaitu edukator, manajerial, supervisor, leadership, innovator dan motivator.

Dari kegiatan yang dihadiri para pimpinan unit sekolah, boarding, dan pondok pesantren diharapkan mampu meningkatkan kualitas kepemimpinan di lingkungan Al Azhar Yogyakarta, sekaligus menguatkan komitmen terhadap nilai-nilai Islam yang menjadi landasan utama dalam mendidik generasi masa depan. (Chaidir)