SLEMAN - Buku panduan ini lahir berawal dari SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta mendapatkan reward BOS Kinerja dari Pemerintah. Kepala sekolah membentuk tim yang terdiri dari perwakilan guru, karyawan, yayasan dan jamiyah sepakat untuk mengundang tim ahli psikolog untuk membuat SOP pencegahan bullying.

Kemudian berkembang dari SOP menjadi buku panduan penyelesaian masalah antar murid. Penamaan “Buku Panduan Penyelesaian Masalah Antar Murid ”  ini melalui diskusi panjang, pertimbangannya adalah mem-breakdown dari Permendikbudristek 46 tahun 2023. Bahwa masalah anak lebih luas cakupannya dari pada kata bullying. Pertimbangan kedua menghindari kata negatif dalam keseharian termasuk kata “bullying”, agar kata negatif ini tidak menjadi kata yang sering didengar anak.

Terbitnya buku ini melewati proses panjang, dari observasi kebutuhan, kemudian pelatihan guru untuk mengajarkan kepada anak tentang i-message, pelatihan guru dalam menangani masalah anak (percakapan restorative). Setalah pelatihan selesai, dilanjutkan dengan praktik di kelas, anak-anak mempraktikkan i-message, uji publik kepada orang tua. Dan yang terakhir adalah proses pengumpulan data dan penggabungan.

Buku berisi penjelasan tentang wall of my development, log book, penyelesaian masalah pada skala 1, skala 2, skala 3 dan kondisi luar biasa, lampiran berisi Permendikbudristek nomor 46 tahun 2023.

Danar Kusuma MPd selaku Kepala SD Islam Al Azhar 31 Yogyakartra yang menjelaskan langsung kepada hadirin, yang dihadiri jamiyah, wakabid akademik Suhartini MPd, perwakilan guru, dan perwakilan orang tua. Acara ditutup dengan parenting yang diisi oleh nara sumber nasional Kak Aji Syafa pada Selasa, 7 Mei 2024.

Ada atau tidak adanya masalah anak, buku ini kami harap dapat dimanfaatkan untuk membekali anak kemampuan konatif. Harapan kami, semoga pihak sekolah, murid, guru, jamiyah, yayasan serta dinas pendidikan bisa bersinergi dalam membentuk karakter anak, khusunya di SD Islam Al Azhar 31 Yogyakarta. (Danar)